![]() |
| Kabid P2P Dinkes Sidoarjo, dr. M. Atho'illah.(foto : Lud) |
Sidoarjo (Delta X News) – Silang-sengkarut data antara Pemkab Sidoarjo dengan Pemprov Jatim terkait vaksinasi dinyatakan selesai dan tidak lagi menghambat distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.
“Sudah clear koq. Sudah kita sinkronkan datanya antara kami dengan TNI dan juga Kepolisian termasuk suplai dari Pemprop,” jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, dr. M. Atho'illah, Selasa (03/07/2021) pagi tadi.
Ia mengakui sebelumnya memang sempat terjadi ketidaksesuai data karena vaksin yang disuntikkan pada warga kota delta tidak semuanya bermuara ke Dinkes Sidoarjo. Ada juga yang langsung mengakses ke pemerintah pusat maupun pemerintah propinsi. “Nantinya, kita akan terus melakukan koordinasi secara intensif agar masalah ini tidak terulang lagi,” katanya.
Karena itu saat ini sudah tidak ada kendala lagi terkait dropping vaksin ke Sidoarjo. Bahkan hari ini dijadwalkan ada pengiriman vaksin dari Pemprop. Termasuk vaksin khusus untuk remaja sebanyak 1.000 dosis yang akan diberikan pada siswa SMA Negeri 2 Sidoarjo, Rabu (03/08/2021) besok.
“Itu program pemprop. Jadi dilaksanakan serentak untuk para siswa yang berusia antara 12-17 tahun di seluruh Jawa Timur,” tambahnya.
Sedangkan agenda vaksinasi untuk masyarakat umum masih belum bisa dijadwalkan karena harus menunggu kiriman dari pusat yang jumlahnya belum bisa dipastikan. Namun berdasarkan informasi yang didapatkannya, diharapkan pasokan vaksin Sinovac dan Astra Zanecca bakal lancar pada Agustus ini.
Atho'illah menambahkan, jika sudah ada kucuran vaksin lagi dari pusat, pihaknya akan langsung mendistribusikan ke semua Puskesmas yang ada di Sidoarjo untuk disuntikkan pada masyarakat guna terbentuknya herd imunity.
Data yang ada padanya menyuratkan hingga hari ini sudah lebih dari 500 ribu orang yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap pertama dari 1,6 juta warga Sidoarjo yang ditargetkan. Dari jumlah itu lebih 200 ribu lainnya sudah mendapatkan dosis kedua.
“Tidak ada prioritas khusus antara yang dosis pertama dan yang kedua. Tapi tergantung jumlah pasokannya saja. Kalau hanya sedikit, mungkin kita akan lebih mendahulukan yang dosis 2 dulu,” imbuhnya.
Ia juga meminta pada masyarakat untuk tidak terlalu khawatir terkait hal itu. “Semuanya pasti akan divaksin. Begitu juga yang menunggu dosis 2 juga tidak usah takut meski jadwalnya sedikit molor. Walaupun telat namun tetap bisa membentuk kekebalan tubuh terhadap Covid-19,” tandas Atho'illah.
Sementara itu Kades Sidokerto Kecamatan Buduran, Ali Nashikin yang ditemui di ruang kerjanya berharap gerakan vaksinasi massal bisa segera digelar kembali. Pasalnya sampai saat ini baru 300 orang warganya yang sudah divaksin. Sedang jumlah total penduduk desa tersebut mencapai 12.000 jiwa.
Reporter: Jaludieko
