![]() |
| Vaksinasi Covid-19.(foto: ist) |
Sidoarjo (Delta X News) - Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso mengatakan ada selisih data terkait vaksinasi antara Pemkab Sidoarjo dengan Pemprop Jatim.
“Hal ini yang antara lain mempengaruhi pengiriman vaksin dari pusat,” sebutnya.
Saat dihubungi melalui WA-nya, Senin (02/08/2021) siang tadi, politisi PAN itu mendesak Pemkab Sidoarjo untuk segera menuntaskan masalah ini jika memang punya komitmen untuk memenuhi target pembentukan herd imunity di kota delta.
Sementara itu, saat diwawancarai akhir pekan lalu, Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman mengatakan hingga saat ini baru 700.005 ribu vial vaksin Covid yang telah disuntikan pada warga Sidoarjo.
Jumlah tersebut sudah termasuk warga yang baru mendapatkan satu kali suntikan. Dan per hari itu, dinasnya sama sekali tak memiliki stok. Akibatnya jadwal vaksinasi tahap 2 di beberapa Puskesmas di Sidoarjo terpaksa dibatalkan.
Keterangan itu berbeda dengan informasi yang diperoleh dari laman resmi Gugus Tugas Covid-19 Propinsi Jatim. Data itu menyebutkan masih ada tambahan jumlah warga Kabupaten Sidoarjo yang mendapatkan vaksinasi pada hari Sabtu (31/07/2021).
Jelas tersurat ada penyuntikan vaksin dosis 1 pada 907 warga Sidoarjo pada hari itu. Selain itu juga diberikan suntikan vaksinasi dosis 2 pada 651 orang. Sehingga total warga kota delta yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1 sebanyak 498.843 orang.
Dari jumlah itu, 225.844 orang diantaranya sudah mendapatkan vaksinasi dosis 2. Jadi jika ditotal, jumlah vaksin Covid-19, baik Sinovac maupun Astra Zaneca yang sudah terdistribusikan pada warga Sidoarjo sebanyak 724.687 vial.
Terkait hal itu, Sekretaris Pengurus Cabang Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PC LKNU) Sidoarjo, Baduzzaman mengatakan capaian hari ini yang menunjukkan tak sampai 500 ribu warga Sidoarjo yang sudah tervaksin dari target 1,7 juta orang merupakan bentuk anomali tersendiri.
“Terlepas dari pasokan vaksin dari Jakarta yang belum datang, hal ini menunjukkan betapa tata kelola yang dilakukan Pemkab Sidoarjo dalam melawan pandemi Covid-19 dari sisi hulunya ini sangat ‘mal function’. Dan tentu ada resiko yang harus ditanggung karenanya,” tandasnya.
reporter : Jaludieko
