DAMPAK DEMO DI MOJOKERTO. Pengamat Menyebut, Memperlemah Perekonomian Masyarakat


Handoko



Kutorejo, Delta Xnews-Aksi massa di depan PT Bondvast Indo Sukses (BIS), di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo Mojokerto, dan di depan PT Surabaya Autocomp Indonesia (SAI) Desa Lolawang beberapa minggu lalu menjadi sorotan. Pasalnya, hal ini dinilai sejumlah pengamat bisa memicu penyebaran Covid - 19 dan bisa berdampak pada melemahnya perekonomian masyarakat sekitar.


Pengamat ekonomi dari lembaga pemantau perekonomian usaha kecil dan menengah, Handoko SE mengatakan, mengendalikan penyebaran Covid-19 menjadi kunci untuk meminimalkan tekanan terhadap ekonomi. Salah satunya adalah kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi aturan pembatasan kegiatan masyarakat.


"Jika masyarakat tidak disiplin saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II, maka bisa berdampak pada meningkatnya jumlah terkonfirmasi positif Covid-19, dan hal itu bisa memperburuk ekonomi masyarakat," ujar Handoko, Kamis (5/2/2021), saat dimintai pendapat, terkait aksi demo di Mojokerto beberapa waktu lalu.


Handoko menilai, aksi demo di depan perusahan mebel dan kabel beberapa hari tersebut, bisa berimbas pada pelaku usaha kecil dan menengah, para pedagang dan industri rumahan. Termasuk buruh pabrik yang saat itu sedang mencari nafka ditempatnya bekerja. Apalagi saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mencari solusi untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi ini.


"Jangan sampai upaya pemerintah ini terkendala segelintir orang, dan kasihan masyarakat jika terkena imbas dan dampaknya padahal tidak tau apa-apa," sebut laki-laki yang menekuni budidaya ikan air tawar ini.


Handoko berharap, kepada pemerintah daerah setempat untuk segera mengambil langka agar hal tersebut tidak terulang lagi. Dan kepada para Satgas Covid-19 untuk mengambil tindakan pencegahan, jangan sampai aksi demo bisa memperburuk perkonomian warga dan berimbas terhadap pendapatan daerah.


"Kalau perlu tindak bagi siapa saja yang melanggar peraturan pemerintah," pungkasnya.(wm)

Lebih baru Lebih lama

Featured Video